-
Perpres MBG Jadi Bukti Pemerintah Bergerak Cepat Jamin Gizi Anak Indonesia
Oleh: Anggita Prameswari* Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto yang memberi harapan besar bagi peningkatan kualitas gizi dan masa depan generasi muda Indonesia. Program ini tidak hanya sekadar penyediaan makanan, melainkan sebuah strategi besar negara dalam membangun sumber daya manusia unggul yang sehat, cerdas, dan produktif. Kehadiran Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata…
-
Pemerintah Perketat Pengawasan Melalui Sertifikat Dapur MBG
JAKARTA – Pemerintah pusat memperketat pengawasan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan mewajibkan seluruh dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagai syarat operasional. Kebijakan ini digulirkan menyusul evaluasi menyeluruh pemerintah terhadap kualitas layanan MBG.. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan, penerbitan SLHS menjadi langkah strategis untuk memastikan…
-
Perpres Tata Kelola Pastikan Komitmen Pemerintah dalam Program MBG
Jakarta – Pemerintah memastikan keseriusan dalam memperbaiki tata kelola program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui penerbitan Peraturan Presiden (Perpres). Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen Presiden RI Prabowo Subianto untuk menjamin keberlanjutan, kualitas, dan keamanan program strategis yang menyasar jutaan anak Indonesia. Perpres tersebut tengah difinalisasi dan ditargetkan rampung dalam waktu dekat, sebagai payung hukum…
-
Stimulus Ekonomi Perbesar Ruang Fiskal Untuk Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
Oleh : Gavin Asadit )* Pemerintah pusat meluncurkan rangkaian stimulus ekonomi pada pertengahan September 2025 yang dirancang untuk memperbesar ruang fiskal sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Paket kebijakan itu mengkombinasikan penyaluran likuiditas melalui bank-bank negara, insentif fiskal untuk UMKM dan sektor pariwisata, serta program padat karya yang menyasar desa dan wilayah terdampak perlambatan ekonomi. Dalam…
-
Stimulus Ekonomi 2025 Perkuat Ketahanan Sosial dan Perekonomian Nasional
Oleh: Alexander Royce*) Dalam menghadapi ketidakpastian global dan dinamika ekonomi yang cepat berubah, pemerintah Indonesia meluncurkan Paket Ekonomi 2025, yang juga dikenal sebagaipaket 8+4+5, sebagai respon strategis untuk memperkuat ketahanan sosial danmempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan alokasi anggaran mencapai Rp16,23 triliun, paket ini dirancang untuk mendorong investasi, memperluas lapangankerja, dan menjaga daya beli masyarakat, terutama kelompok rentan. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Paket Ekonomi2025 terdiri dari delapan program akselerasi untuk tahun 2025, empat program lanjutandi tahun 2026, dan lima program unggulan penyerapan tenaga kerja. Ia menjelaskanbahwa kombinasi kebijakan fiskal, insentif investasi, dan deregulasi menjadi instrumenpenting untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligusmenciptakan lapangan kerja di sektor padat karya dan informal. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada target angkapertumbuhan semata, melainkan juga pada aspek pemerataan kesempatan kerja. Melalui kebijakan yang terukur, paket ini diharapkan bisa menjadi solusi nyatamenghadapi tantangan pengangguran dan ketidakpastian global yang terusberlangsung. Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menekankan bahwa stimulus ini tidak akanmenyebabkan defisit APBN melebar secara signifikan. Ia mempertegas bahwa alokasiprogram seperti bantuan pangan, magang lulusan baru, dan insentif fiskal telahdisiapkan dari ruang belanja yang ada, yaitu, optimalisasi penyerapan anggaran sisatahun berjalan, bukan dari tambahan hutang baru. Pernyataan ini memberi kepastian bahwa kebijakan ekspansif pemerintah tetapdijalankan dengan disiplin fiskal. Dengan begitu, kepercayaan investor tetap terjaga, sementara masyarakat bisa menikmati manfaat langsung tanpa khawatir adanya risikobeban utang yang berlebihan di masa depan. Sementara itu, Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk, Andry Asmoro, mengatakanbahwa paket stimulus 8+4+5 memiliki potensi besar dalam menyerap jutaan tenagakerja baru, terutama di sektor padat karya, sektor informal, dan di level pedesaan. Iamenilai bahwa program-program seperti bantuan langsung, insentif pajak, padat karyatunai, serta dukungan terhadap sektor perumahan, perikanan, dan perkebunan akansecara simultan menjaga daya beli masyarakat dan memperkuat struktur ekonominasional. Penilaian ini semakin menguatkan pandangan bahwa paket stimulus pemerintah tidakhanya relevan dalam jangka pendek, melainkan juga mampu menopang daya saingnasional dalam jangka panjang. Dengan basis konsumsi yang kuat dan dukungansektor produktif, ketahanan ekonomi Indonesia akan semakin kokoh. Salah satu poin penting dari stimulus ini adalah dukungan langsung kepada masyarakatberupa bantuan pangan 10 kilogram beras untuk 18,3 juta rumah tangga, program “cash for work” bagi lebih dari 600.000 orang melalui berbagai proyek infrastruktur, serta perpanjangan pembebasan pajak bagi usaha kecil. Selain itu, pemerintah jugamenyiapkan insentif bagi pekerja sektor pariwisata yang menjadi salah satu pilarpemulihan pascapandemi. Seluruh langkah ini diarahkan untuk menjaga pertumbuhanekonomi tetap berada di kisaran 5,2% pada tahun 2025, meski terdapat sinyalperlambatan di kuartal ketiga. Implementasi paket 8+4+5 ini dapat dipandang sebagai kebijakan keseimbangan(balance policy) yang berusaha menjaga antara sisi permintaan (demand-side) dan sisipenawaran (supply-side). Dari sisi permintaan, program bantuan pangan, cash-for-work, dan insentif pajak langsung ke rumah tangga akan menjaga daya beli kelompokmenengah ke bawah. Dari sisi penawaran, deregulasi, digitalisasi, dan investasi kesektor strategis seperti pertanian, perikanan, perumahan, dan perkebunan akanmemperluas kapasitas produksi dan nilai tambah industri domestik. Kebijakan ini bukan tanpa tantangan karena pelaksanaannya tetap membutuhkanperhatian serius. Tantangan yang dihadapi antara lain efisiensi pelaksanaan, kecepatanrealisasi anggaran, koordinasi antar kementerian dan lembaga, serta pengawasan agar program inovatif benar-benar sampai kepada masyarakat yang paling membutuhkan. Meski demikian, sejumlah narasumber menyatakan optimistis bahwa pemerintahmemiliki kapasitas untuk mengatasinya. Purbaya Yudhi Sadewa bahkan menegaskanbahwa stimulus ini merupakan pemanfaatan sisa ruang belanja yang belum digunakansehingga tidak membebani defisit secara drastis. Dari perspektif makroekonomi, paket stimulus ini tidak hanya selaras dengan proyeksipertumbuhan nasional yang diperkirakan berada di kisaran 4,9 hingga 5,0 persensepanjang 2025, tetapi juga memberikan dampak sosial yang signifikan. Sinergikebijakan fiskal dan moneter serta stabilitas harga diyakini menjadi kunci agar stimulus berjalan optimal, sementara program-program seperti penyerapan tenaga kerja, magang bagi lulusan baru, bantuan pangan, dan pengurangan iuran JKK/JKM berperanpenting dalam memperkuat daya saing sumber daya manusia sekaligus melindungimasyarakat berpenghasilan rendah dari tekanan biaya hidup. Secara keseluruhan, Paket Stimulus Ekonomi 2025 merupakan strategi jangkamenengah yang dirancang untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional denganmemperluas lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, memperkokoh ketahananpangan, dan menjaga kesejahteraan masyarakat. Dengan pelaksanaan yang tepat danpengawasan yang konsisten, kebijakan ini diyakini menjadi tonggak penting dalammewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif sekaligus berkelanjutan, sertamenegaskan komitmen pemerintah bahwa kemakmuran rakyat dapat dicapai melaluikebijakan yang terukur dan kerja nyata. *) Penulis merupakan Pengamat Sosial
-
Pemerintah Luncurkan Paket Stimulus Ekonomi Kejar Target Pertumbuhan 2025
Jakarta – Pemerintah resmi meluncurkan 17 paket stimulus ekonomi untuk periode 2025–2026 sebagai upaya mengejar target pertumbuhan dan memperkuat daya saing tenaga kerja nasional. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa program tersebut telah dibahas bersama Presiden Prabowo Subianto dalam rapat di Istana Kepresidenan Jakarta “Rapat dengan Pak Presiden tadi membahas kebijakan yang kita…
-
Stimulus Ekonomi Buka Magang Bergaji Rp3,3 Juta untuk 20 Ribu Lulusan Baru
Jakarta – Pemerintah resmi menyiapkan stimulus ekonomi baru berupa program magang bergaji bagi 20 ribu lulusan perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Program ini dirancang untuk membantu lulusan baru atau fresh graduate agar lebih cepat terserap ke dunia kerja, sekaligus menjaga daya beli masyarakat muda di tengah tantangan ekonomi global. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto…
-
Kebersamaan Masyarakat Papua Jadi Pilar Perdamaian dan Kesejahteraan
PAPUA – Papua kini menampilkan wajah baru kedamaian berkat sinergi erat antara TNI, Polri, pemerintah daerah, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat. Berbagai langkah nyata terus dilakukan, mulai dari konsolidasi aparat keamanan, penguatan peran tokoh adat, hingga bantuan pemerintah pusat yang menyentuh langsung kebutuhan warga. Keseluruhan upaya ini menegaskan bahwa kedamaian di Papua bukan sekadar…
-
Patroli Terpadu hingga Hakim Adat, Sinergi Amankan Papua
Jayapura – Kota Jayapura, Sorong Selatan, dan Asmat menjadi contoh nyata penguatan sinergi aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban di Papua. Sejumlah langkah strategis dijalankan, mulai peningkatan patroli terpadu hingga pembentukan hakim adat. Di Kota Jayapura, Pemerintah Kota bersama aparat keamanan menyikapi maraknya aksi begal dan tindak kriminal lainnya.…
-
Kolaborasi Elemen masyarakat Jaga Stabilitas Keamanan Papua
Oleh : Yohanes Wandikbo )* Papua tengah menunjukkan wajah baru kedamaian melalui sinergi aparat keamanan, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat. Berbagai langkah nyata dilakukan mulai dari konsolidasi aparat, penguatan peran hakim adat, hingga bantuan pemerintah pusat yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Keseluruhan upaya ini memperlihatkan bahwa kedamaian bukan hanya slogan, melainkan hasil kerja sama…