Sekolah Rakyat Hadir Sebagai Solusi Pendidikan bagi Masyarakat


Oleh: Saud Halim )*

Sekolah Rakyat hadir sebagai solusi konkret bagi pemerataan pendidikan di Indonesia. Pemerintah, melalui berbagai kementerian terkait, berkomitmen untuk memperluasakses pendidikan bagi anak-anak yang selama ini sulit mendapatkan kesempatanbelajar akibat kendala ekonomi, geografis, atau sosial. Dengan konsep sekolahberasrama yang sepenuhnya dibiayai negara, program ini diharapkan mampumencetak generasi unggul yang siap bersaing di masa depan.

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Prof. M. Nuh, menegaskan bahwa pendirianSekolah Rakyat bukan untuk menggantikan sekolah-sekolah yang sudah ada, melainkan sebagai pelengkap. Pemetaan dilakukan secara cermat untuk memastikansekolah ini hadir di daerah yang benar-benar membutuhkan intervensi pendidikan. Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) digunakan sebagai acuan utama dalammenentukan lokasi pendirian sekolah, sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran. Ia juga menekankan bahwa Sekolah Rakyat akan berorientasi pada pemberian aksesbagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, yang selama ini sulit mendapatkanpendidikan berkualitas.

Selain itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial, Robben Rico, menekankanpentingnya rekrutmen tenaga pendidik dari wilayah sekitar sekolah. Langkah inibertujuan untuk memudahkan adaptasi sosial serta memastikan keberlanjutan program. Kepala sekolah akan berperan sebagai manajer proyek yang bertanggung jawab atasefektivitas pembelajaran serta keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sekolah. Pemerintah menilai bahwa pendekatan ini akan membuat sekolah lebih berdaya danmandiri dalam jangka panjang. Menurutnya, peran tenaga pengajar yang memilikipemahaman mendalam tentang kondisi sosial di sekitarnya akan sangat berpengaruhterhadap keberhasilan program ini.

Dalam rangka memastikan kesiapan siswa sebelum memasuki tahun ajaran baru, pemerintah menerapkan program matrikulasi selama satu bulan. Program ini dirancanguntuk membekali siswa dengan kesiapan mental, sosial, dan akademik agar merekadapat mengikuti pembelajaran secara optimal. Selain itu, tenaga pengajar juga akanmendapatkan pelatihan khusus yang berfokus pada empati sosial. Pelatihan inibertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru terhadap kebutuhan anak-anak dariberbagai latar belakang sosial, sehingga mereka dapat memberikan bimbingan yang lebih efektif dan inklusif.

Sementara itu, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, menegaskan bahwa Sekolah Rakyat memiliki peran strategisdalam memutus mata rantai kemiskinan dan kebodohan. Program ini tidak hanyamemberikan pendidikan akademik, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilanhidup dan kewirausahaan. Dengan demikian, lulusan Sekolah Rakyat tidak hanya siapmelanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, tetapi juga memiliki kesiapan untukmemasuki dunia kerja. Ia juga menekankan bahwa program ini akan dilengkapi dengankurikulum berbasis keterampilan kerja, sehingga siswa yang lulus bisa langsungproduktif dalam berbagai bidang sesuai dengan kebutuhan industri nasional.

Pemerintah telah menyiapkan anggaran khusus untuk pembangunan dan operasionalSekolah Rakyat, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam mempercepatpemerataan pendidikan. Dalam sebuah rapat di Istana Merdeka, Presiden memintaagar program ini terus dimatangkan dan dapat mencakup sebanyak mungkin daerah, terutama yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi. Presiden juga menekankanpentingnya sinergi antara Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan Dasar danMenengah untuk memastikan bahwa kurikulum yang diterapkan sesuai dengankebutuhan siswa dan relevan dengan perkembangan zaman. Dengan strategi ini, Sekolah Rakyat diharapkan dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusifdan efisien.

Dalam pelaksanaannya, Sekolah Rakyat tidak hanya fokus pada pendidikan formal, tetapi juga memperkenalkan keterampilan praktis yang dapat meningkatkan peluangekonomi siswa di masa depan. Sekolah ini diharapkan mampu memberikan pendidikanyang lengkap, termasuk pengembangan keterampilan di bidang seni, olahraga, danteknologi. Dengan pendekatan ini, lulusan Sekolah Rakyat diharapkan dapat mandirisecara ekonomi dan berkontribusi bagi masyarakat. Dengan sistem pendidikan yang lebih fleksibel dan berbasis kebutuhan, siswa akan lebih siap menghadapi tantangandunia kerja dan kehidupan sosial setelah menyelesaikan pendidikan mereka.

Pemerintah juga menargetkan agar lulusan Sekolah Rakyat tidak hanya memilikipendidikan dasar hingga menengah, tetapi juga diberikan kesempatan untukmelanjutkan ke perguruan tinggi. Dalam hal ini, beasiswa dan program pendampinganakan disiapkan bagi siswa berprestasi agar dapat menempuh pendidikan lebih tinggitanpa terkendala biaya. Selain itu, lulusan yang memilih jalur kerja akan diarahkanuntuk mengikuti program inkubasi dan pelatihan di sektor-sektor strategis yang tengahdikembangkan pemerintah. Dengan cara ini, Sekolah Rakyat tidak hanya menjaditempat belajar, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan masyarakat untukmeningkatkan kesejahteraan secara berkelanjutan.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah, SekolahRakyat diharapkan mampu menjadi solusi jangka panjang dalam menciptakan aksespendidikan yang merata dan berkualitas bagi seluruh anak Indonesia. Keberhasilanprogram ini akan menjadi langkah besar dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, di mana setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkanpendidikan terbaik dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

)* Analisis Kebijakan Publik


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *