-
Bansos PKH dan BPNT Tahap 3 Prioritaskan Keluarga Rentan
Oleh: Dhita Karuniawati )* Pemerintah terus memperkuat komitmennya dalam menjaga kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program perlindungan sosial. Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut adalah penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahap 3 tahun 2025, yang berlangsung dari Juli hingga September 2025. Dalam pelaksanaan tahap ini, pemerintah…
-
Aturan Baru Bansos Dorong KPM Produktif untuk Mandiri
Jakarta – Pemerintah terus berupaya memperkuat fondasi kesejahteraan sosial masyarakat melalui berbagai program perlindungan sosial yang adaptif terhadap perubahan zaman. Salah satu langkah terbarunya adalah menerapkan aturan baru dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) agar keluarga penerima manfaat (KPM) menjadi lebih produktif dan mandiri dalam jangka panjang. Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memberikan pengarahan dan…
-
Bansos Disalurkan Tepat Sasaran Lewat Pembaruan Data DTKS Nasional
Jakarta – Pemerintah memastikan penyaluran bantuan sosial (bansos) berlangsung lebih tepat sasaran melalui pemanfaatan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai acuan utama. Kebijakan ini mulai diterapkan penuh dalam penyaluran bansos Juni–Juli 2025 sebagai bagian dari paket stimulus ekonomi senilai Rp24,44 triliun. DTSEN merupakan hasil integrasi dari tiga basis data utama, yaitu Data Terpadu…
-
Tarif Impor Trump ke RI Terendah di ASEAN, Bukti Keberhasilan Negosiasi Pemerintah
Oleh: Bagus Pratama )* Pemerintah Indonesia telah berhasil mencatatkan sebuah pencapaian diplomasi ekonomi yang cukup signifikan melalui kesepakatan tarif dengan Amerika Serikat. Presiden Prabowo Subianto menilai bahwa tarif impor barang Indonesia ke Negeri Paman Sam yang kini ditetapkan senilai hanya 19 persen tersebut merupakan buah dari hasil negosiasi yang panjang dan alot antara Jakarta dan…
-
Analis Nilai Kesepakatan Tarif Impor Trump Jadi 19 Persen Sudah Adil
Oleh: Meliana Kede )* Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kesepakatan penurunan tarif impor barang Indonesia ke Amerika Serikat yang kini hanya menjadi senilai 19 persen saja merupakan bentuk hasil negosiasi yang alot dari pemerintah namun nyatanya juga sangat menguntungkan. Melalui unggahannya di Instagram, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa dirinya telah melakukan pembicaraan yang cukup panjang dengan…
-
Keberhasilan Nego Tarif Trump Jadi 19 Persen Datangkan Banyak Keuntungan
JAKARTA — Keberhasilan negosiasi Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait kebijakan tarif baru mendatangkan banyak keuntungan bagi Indonesia. Menteri Perdagangan Budi Santoso menyebut Indonesia memperoleh setidaknya dua manfaat dari pengenaan tarif ekspor ke AS sebesar 19 persen. “Jadi ini ada dua yang kita dapatkan investasi masuk dan yang kedua ekspor kita…
-
Kesepakatan Presiden Prabowo dengan Trump Soal Tarif 19 Persen Sudah Menguntungkan
JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menilai bahwa kesepakatan tarif impor sebesar 19 persen yang berhasil dicapai bersama dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump membawa berbagai macam keuntungan bagi Indonesia. Melalui akun Instagram @prabowo, Presiden Prabowo menyebut bahwa perjanjian tersebut sebagai sebuah langkah terbaik dalam upaya untuk meningkatkan hubungan dagang kedua negara. “Saya baru saja melakukan…
-
Pemerintah Komitmen Tingkatkan Literasi Hadapi Isu Indonesia Cemas
Oleh: Monica Montiro )* Akhir-akhir ini, ruang digital maupun dunia nyata diwarnai oleh riuhnya wacana “Indonesia Cemas”. Narasi yang semula digagas sebagai bentuk kritik sosial tersebut lambat laun berkembang menjadi gelombang provokasi yang berpotensi menggoyahkan stabilitas. Tak jarang, isu-isu yang muncul tidak bersandar pada data faktual, melainkan dibumbui oleh opini yang penuh muatan emosional. Dalam…
-
Waspadai Provokasi Indonesia Cemas Soal Literasi Siswa
Oleh : Herman Firmansyah )* Dalam beberapa tahun terakhir, isu mengenai rendahnya literasi siswa Indonesia sering kali diangkat dalam berbagai media dengan narasi yang cukup mengkhawatirkan. Judul-judul seperti “Indonesia Cemas”, “Krisis Literasi”, atau “Darurat Membaca” kerap menghiasi pemberitaan dan menyebar di media sosial. Meskipun data dari berbagai survei memang menunjukkan bahwa kemampuan literasi siswa Indonesia…
-
Narasi Indonesia Cemas Tak Berdasar, Pemerintah Percepat Pemerataan dan Peningkatan Kualitas Pendidikan
JAKARTA — Narasi pesimistis yang digulirkan melalui kampanye “Indonesia Cemas” dinilai sebagai upaya sistematis untuk menciptakan kegaduhan politik dan mencoreng capaian pembangunan nasional. Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa gerakan seperti “Indonesia Gelap” dan seruan “Kabur Aja Dulu” bukanlah ekspresi murni keresahan rakyat, melainkan rekayasa politik yang disponsori oleh kelompok koruptor. “Dan ternyata memang ini adalah…